Kamis, 26 Juli 2012

Membaca Mimpi

     Jadi, bangun pagi ini diawali dengan saya merenung akan arti mimpi saya barusan. Seseorang dari cinta lama saya muncul ketika saya sedang sama sekali tidak memikirkannya. Sedikitpun. Setahu saya sekarang dia sudah punya calon partner hidup, tapi entah kenapa di mimpi tadi dia mengambil jalan pisah dari sang partner tersebut. Mengambil jalan yang sedang saya lewati. Seketika saya kikuk. Saya bukan orang yang bisa menghadapi seseorang yang saya suka sebenarnya. But I have to keep it cool. Saya mencoba untuk tidak mempedulikannya, dan kami berpapasan tanpa satu ucapan. Tapi tiba-tiba sebelum kami berpapasan dia menjatuhkan (dengan sengaja, dan saya sangat yakin itu dilakukan dengan sengaja) sesuatu. Semacam baki yang diatasnya ada buku berjudul dust in the wind (kalau saya tidak salah). Saya mengambilnya dan bingung, jadi saya hanya memberikan kepada seseorang yang terlihat seperti asistennya. Lalu kemudian saya mendengar teriakannya. "Jika kau ingin mendapatkanku kembali, Lakukanlah!"
     Saya bingung. Lakukanlah. Apa? Ah bangun-bangun saya jadi bingung. Ingin sekali saya bisa mengartikan mimpi itu. Mungkin seperti ada yang harus saya selesaikan dari cinta lama saya. Tapi apa? Hingga akhirnya saya terjebak pada pagi yang melankolis. Saya ingin punya penangkap mimpi, agar kiranya saya bisa menyimpan mimpi saya barusan, karena saya adalah penderita memori jangka pendek. Atau bagian paling mudah, mungkin hanya menganggapnya sebagai bunga mimpi, seperti apa yang sering dikatakan orang-orang, tak perlu dianggap serius. Mungkin itu hanya sekadar imajinasi. Tapi entahlah, mimpi saya sering sekali punya pesan berarti.

#np Maroon 5 - Just A Feeling.

Selasa, 17 Juli 2012

Impresi Pertama



Kadang aku bertanya mengapa orang-orang (termasuk aku) sering mencoba menilai orang pada pertemuan pertama. Impresi. Padahal dunia bukan sekedar perihal harga dan matematika yang semua butuh nilai, butuh hitung-hitungan rumit atau sederhana. Ditambah ketika pemberi kesan memberikan sebuah kejutan. Hal yang tak pernah diduga para penilai. Hal yang tak masuk dalam hitungan dalam impresi pertama. Kejutan yang membuat muka sang penilai masam. Malu pernah (sok) memberi penilaian. Pada impresi pertama.

They Called it an Optimist Song



Raindrops keep fallin' on my head
And just like the guy whose feet are too big for his bed
Nothin' seems to fit
Those raindrops are fallin' on my head, they keep fallin'

So I just did me some talkin' to the sun
And I said I didn't like the way he got things done
Sleepin' on the job
Those raindrops are fallin' on my head, they keep fallin'

But there's one thing I know
The blues they send to meet me won't defeat me
It won't be long till happiness steps up to greet me

Raindrops keep fallin' on my head
But that doesn't mean my eyes will soon be turnin' red
Cryin's not for me
'Cause I'm never gonna stop the rain by complainin'
Because I'm free
Nothin's worryin' me

[trumpet]

It won't be long till happiness steps up to greet me

Raindrops keep fallin' on my head
But that doesn't mean my eyes will soon be turnin' red
Cryin's not for me
'Cause I'm never gonna stop the rain by complainin'
Because I'm free
Nothin's worryin' me

[ from Forrest Gump ost ]
on tuesday rainy afternoon 
17 July 2012 

Senin, 16 Juli 2012

Terjebak



Lelah rasanya, ketika sang punya kuasa membuatmu hilang rasa. Merampas kebebasan hingga tak ada yang bisa kau lakukan. Terjebak. Aku terjebak dan tak bisa melarikan diri. Sungguh aku ingin lepas dari kurungan kuasa itu. Cinta. Oh Cinta. Mungkin terjebak dalam dirimu adalah satu-satunya pengecualian untuk segala ketidakbahagiaan dari proses perampasan kebebasan itu.Hingga aku memilih tinggal disini daripada pergi melarikan diri.

Depok
Malam 16 Juli 2012